Arsip Blog

Jumat, 11 Desember 2009

MINERAL

MINERAL (transleted from classical cooking the modern way)
Mineral, garam mineral, unsur mineral, atau gizi anorganik berada di tiap sel, jaringan dan larutan, jaringan halus dan struktur rangka yang keras seperti darah, otot dan tulang. Mineral merupakan kebutuhan yang amat penting dan vital. Tidak ada bahan gizi yang bisa menggantikan yang lain. Mineral selalu bekerja dengan terhubung dengan unsur yang lain dalam tubuh. Kekurangan mineral tertentu dalam jangka waktu yang lama akan berakibat fatal. Mineral dikelompokkan sebagai berikut: 1) mineral utama atau makro-nutrisi, yang diperlukan oleh tubuh sebanyak 100 mg atau lebih per hari, dan 2) mineral tambahan atau mikri-nutrisi, yang dibutuhkan tidak lebih dari beberapa miligram per hari. Ada 13 jenis mineral yang berbeda yang ke semuanya itu diperoleh tubuh dari pola makan. Mineral yang paling menopang dan dibutuhkan tubuh adalah kalsium, besi, dan iodium.
Kalsium: salah satu jenis penyakit rakitis, osteomalacia (rakitis dewasa, osteoporosis, (pengeroposan tulang), dan penyakit yang diasosiaikan dengan bahan untuk pembentukan tulang seperti kalsium.
Susu dan makanan yang berbahan susu kaya akan kalsium. Sementara ada beberapa makanan yang juga berpengaruh dan berperan dalam pola makan sehari hari, seperti: sayur mayur, buah-buahan, telur, ikan kalengan, dan kerang. Air minum juga mengadung mineral tetapi bervariasi berdasarkan jenisnya. Konsumsi air sebanyak 800 mg per hari cukup memadai untuk kebutuhan kalsium bagi manusia dewasa. Jumlah Kalsium akan lebih banyak dibutuhkan bagi ibu hamil dan menyusui.
Besi: Kekurangan darah/zat besi penyakit yang lebih diakibatkan oleh pola makan. Hal ini lah yang sering terjadi di U.S. kekuranga zat besi/anemia akan menyebabkan sel darah merah berkurang dan dapat mengakibatkan malfungsi pada tubuh.
Sumber zat besi yang bagus adalah dari daging jeroan, kunig telor, daun-daunan, buah yang dikeringkan, bij-bijian, polong, kerang dan sirup gula.
Laki-laki dewasa membutuhkan 10 mg zat besi per hari. Untuk wanita zat besi yang diperbolehkan untuk dikonsumsi sebanyak 18 mg per hari, akan tetapi selam kehamilan atau menyusui dianjurkan untuk lebih dari 18 mg.
Yodium: sangat penting untuk kelangsungan fungsi kelenjar gondok dan metabolisme dasar. Kekurangan yodium akan mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok yang disebut dengan penyakit gondokan. Kretinisme, merupakan kekurangan zat selama masa pertumbuhan yang ditandai dengan perlambatan fisik maupun mental. Timbulnya kanker kelenjar gondok sering juga dianggap sebagai kekurangan yodium.
Yodium bisa didapatkan dari berbagai macam sumber makanan, tergantung pada kandungan tanah bahan makanan yang dikonsumsi ternak. Tanah yang berada di daerah pantai/pesisir mempunyai kandungan yodium lebih banyak daripada tanah yang jauh dari pantai. Makanan laut adalah sumber makanan yang enpunyai kadar mineral paling bagus. Oleh karena itu, penggunaan garam beryodium secara teratur/sehari-hari akan menghindarka kita dari kekurangan nutrisi ini.
Kebutuhan sehari-hari bagi manusia dewasa adalah sekitar 50 sampai 75 mikrogram. Bagi anak-anak yang dalam masa pertumbuhan dan wanita hamil serta menyusui dibutuhkan lebih banyak lagi yodium. Tetapi, penggunaan yodium harus dibatasi bagi kondisi kulit tertentu, seperti jerawat.
Berikut ini beberapa contoh elemen pokok mineral yang dibutuhkan fungsi tubuh:
Fosfor: sampai sejauh ini belum ada buktu bahawa kekurangan fosfor pada tubuh manusia akan menyebabkan kegagalan suatu proses dalam tubuh yang vital. Meskipun demikian, fosfor mempunyai peranan dalam kekuatan gigi dan tulang, melayani kebutuhan pokok untuk proses metabolisme termasuk metabolisme otak dan saraf, terutama sebagai unsur pokok dalam keberlangsungan proses metabolisme.
Fosfor terdapat dalam bahnak makanan terutama makanan yang berprotein tinggi. Sumber yang bagus adalah daging, susu dan produk yang berbahan susu, telur, polong dan biji-bijian. Bagi pria dewasa jumlah fosfor yang sudah ditentukan adalah 800 mg per hari. Jumlah yang lebih tinggi dibutuhkan bagi wanita hamil dam menyusui.
Magnesium: kekurangan magnesium sering dianggap sebagai penyakit atau keadaan ketika proses pengambilan dan penyerapan makanan terganggu. Karena magnesium sangat diperlukan untuk kelancaran denyut saraf dan kontraksi otot.
Sumber utama magnesiun bisa didapat dari roti atau sereal yang beasal dari biji-bijian, kacang-kacangan kering, kedelai, kacang tanah, sayuran. Batas minimal konsumsi bagi manusia dewasa 300 s/d 350 mg per hari dan bagi wanita hamil/menyusui harus melebihi itu.
Sodium: kekurangan sodium pada manusia sepertinya bermasalah tetapi kelebihan kandungan atau ekskresinya akan menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan ketidakseimbangan sodium dalam tubuh. Sumber penting sodium adalah garam dapur, sodium klorida, dan masih banyak lagi sodium yang digunakan untuk bahan memroses makanan. Makanan binatang, khususnya susu, telur, daging, dan ikan merupakan sumber alami sodium.
Zat Mineral berada di hampir semua kelompok makanan. Pada beberapa proses dan pengolahan makanan sering sekali mengurasi kadar mineral di dalamnya. Misalnya, merendam, merebus makanan dan memasaknya dengan air yang terlalu banyak dan mineral yang terkandung di dalamnya ikut larut, hal ini dapat mengurangi zat mineral dari yang sudah tetapkan dalam pola makan. Oleh karena itu, dalam memasak sayuran dengan mengkonsumsi larutannya sekaligus sangat dianjurkan, seperti sop dan saos.
(transleted from clasical cooking the modern way)